Selasa, 31 Juli 2012

lagu islami


ISTRIKU :زوجتي
احبك مثل ماأنت         #       احبك كيفماكنت
Aku mencintaimu seperti apapun kamu # aku mencintaimu bagaimanapun keadaanmu
ومهماكان مهماصار     #       انت حبيبتي انت
Bagaimanapun adanya semua telah terjadi # kamulah kekasihku kamaulah
زوجتي............                انت حبيبتي انت (2)
Istriku.............        kaulah kekasihku kaulah (2)
حلالي انت لا أخشى     #       عدولا نمه مقت
Kamu wanita halalku aku tak akan menyusahkanmu # dengan berpaling yang jelas akupun tak suka
لقد أذن الزمان لنا        #       بحصل خيرمنبت
Sungguh waktu telah mengizinkan kita # dengan mendapatkan sebaik-baik perkembangan
سقيت الحب في قلبي     #      بحسن الفأل والسمت
Kau sirami cinta dalam hatiku # dengan sebaik-baik harapan & cara
يغيب السعد ان غبت     #      ويشف العيش ان جئت
Sirnalah kebahagiaan jikalau kau tiada # dan terobatilah kehidupan jikalau engkau datang
نهاري كادح حتى اذاماأتوا للبيتي
Hari-hariku terasa berat sehingga mereka(keluargamu) membawamu kerumahmu
لقيتك فانجلى عني ظني اذا تبسمت
Akupun menemuimu hingga nampak jelas dari diriku keyaqinan suatu harapan dikala kau tersenyum
تظيق بها الحياة اذابها يوماتبرمت
Terasa sempit hidup ini disaat kau merasa bosan disuatu hari
فأزعج اذاحتى أحقق ماتمنيت
Maka akupun merasa cemas hingga aku bisa mewujutkan apa yang engkau inginkan
عنئي أنت فلتغني بجزاء الحب ماعشت
Yang aku prioritaskan ialah engkau merasa cukup dengan bagian cinta selama kamu hidup
فرحان قد ائتلف كمثل الأرض والنبت
Hingga kebahagiaan betul-betul menyatu laksana tanah & tumbuhan
فياأملي وياسكني وياأنسي وملهمتي
Maka wahai harapanku, wahai ketenanganku, wahai penghiburku & yang memberiku inspirasi
يطيب العيش مامضى قط الأيام ان طبت (2)
Hidup akan terasa bahagia seperti hari-hari yang telah lalu jika kau cukupkan hari-hari itu dengan bahagiamu(2)
أيام ان طبت...............
Hari-hari dengan bahagiamu...

Jumat, 20 Juli 2012

HUTBAH JUM'AH MENYAMBUT RAMADHAN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله, الحمدلله الذي جعل شهر رمضان افضل الشهور. ضاعف فيه لمن عمل صالحا الاجور. أشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك له . وان سيدنا محمد عبده ورسوله شهادة عبد شكور.
والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه واتبعهم على ممر الدهور.
أمابعد:
فيا أيها الحاضرون................ اتقوا الله ..............  اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون
Jama’ah jum’ah yang di rahmati allah,
           Pada kesempatan ini marilah bersama-sama kita tingkatkan kuwalitas iman & taqwa kita kepada allah. Dengan menjalankan segala perintah & menjauhi larangannya. Marilah kita mengkoreksi diri, sudah sampai dimanakah kita menerapkan nilai-nilai ketaqwaan dalam bertindak  & berperilaku.
Jama’ah jum’ah yang di rahmati allah,
           Sesuai sidang istbat pemerintah tadi malam, tinggal esok hari kita memasuki bulan yang amat mulia, yakni bulan ramadhan. Untuk itu, marilah kita bersiap diri  guna menyambut bulan tersebut dengan segala suka cita. Marilah kita bersihkan diri sucikan jiwa dari segala noda & dosa. Sebab dalam bulan tersebut kita mendapat kesempatan beribadah yang pahalanya berlipat ganda. Dalam hal ini nabi bersabda:
من فرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران
Artinya: barang siapa bergembira dengan masuknya bulan romadhon, maka allah haramkan jasadnya masuk neraka.
Dalam sabdanya yang lain nabi bersabda:
ليس من عبد يصلي في ليلة من شهر رمضان الا كتب الله له بكل ركعة الفا وخمسمائة حسنة وبنى له بيتا في الجنة من ياقوتة حمراء لها سبعون الف باب لكل باب منها مصراعان من ذهب وله بكل سجدة شجرة يسير الراكب في ظلها مائة عام
Artinya: tiada seorang hamba yang melaksanakan sholat di suatu malam dari bulan ramadhon kecuali allah tulis untuknya disetiap rokaat 1500 kebaikan, & allah bangunkan untuknya rumah disurga yang terbuat dari berlian merah yang memiliki 70.000 pintu yang pada setiap pintunya terdapat dua daun pintu yang terbikin dari emas. & disetiap sujudnya allah berikan untuknya sebuah pohon yang naungannya tidak habis ditempuh perjalanan naik kendaraan selama 100 tahun.
            Dua buah hadist diatas kiranya cukup sebagai pendorong kita untuk benar-benar mempersiapkan diri & menggugah semangat untuk memperbanyak melaksanakan ibadah. Mari kita tinggalkan sementara atau kita kurangi aktivitas keseharian yang orentasinya duniawi, guna lebih mendekatkan diri kepada allah sang pencipta dengan beribadah.
Jama’ah jum’ah yang di rahmati allah,
             Untuk menyongsong bulan romadhon ini perlu kiranya kita tingkatkan pengetahuan kita tentang puasa sebagaimana mestinya. Agar puasa yang kita laksanakan benar-benar puasa yang sesuai dengan arah tujuannya. Sehingga benar-benar menambah kedekatan kita dengan tuhan yang maha esa. Sebagaimana yang allah firmankan dalam alquran:
يا ايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Artinya: wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian supaya kalian tergolong orang-orang yang bertaqwa(QS.Al-Baqoroh: 183)
Membaca ayat di atas, kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa puasa adalah ibadah menuju ketaqwaan. Dengan demikian maka puasa yang kita lakukan semestinya adalah puasa yang betul-betul dapat mengisi rohani kita, yang membawa pengaruh positif bathiniyyah, & lebih mendekatkan dengan tuhan.
             Adapun menjauhi hal-hal yang membatalkan puasa dari fajar sampai tenggelamnya matahari hanyalah format luarnya saja. Maka dalam melaksanakan puasa kita harus bisa menyeimbangkan antara fisik & mental. Artinya: secara fisik kita meninggalkan makan, minum serta hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa, & secara mental kita hindari segala sesuatu yang dapat berakibat buruk pada batin kita. & lebih jauh lagi, kita jaga hati kita jangan sampai tergerak kearah yang negatif.
              Bila kita dapat menjalankan puasa yang demikian, maka saat itulah kita sebagai hamba benar-benar dekat dengan allah. Apa yang menjadi hajat kita serta merta akan dikabulkan oleh allah. Sebagaimana tercermin dalam hadist rosulullah saw:
ثلاثة لا ترد دعواتهم: الصائم حتى يفطر, والامام العادل, ودعوت المظلوم
Artinya: tiga golongan doanya tidak akan trtolak: 1- orang yang berpuasa hingga dia berbuka. 2- seorang pemimpin yang adil. 3- doanya orang yang dianiaya.
            Namun sebaliknya, jika puasa yang kita lakukan hanyalah sebatas fisik tanpa keseimbangan mental, maka tentu saja tidak akan mempengaruhi kondisi bathiniyyah & tidak akan mengantarkan kepada ketaqwaan. Rosulullah bersabda:
مسند ابن المبارك - (ج 1 / ص 44)
أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال رب صائم ليس له من صيامه إلا الجوع ورب قائم ليس له من قيامه إلا السهر
Artinya: banyak orang yang berpuasa yang tidak memperoleh apa-apa selain lapar, & banyak orang yang sholat malam hari yang tidak mendapatkan apa-apa selain tidak tidur.
            Untuk itu, hendaklah kita menambah kehati-hatian dalam menjalankan ibadah puasa. Karna tantangan & godaan saat berpuasa sangat mungkin datang menghadang. Namun jika kita benar-benar bisa menjaga diri, insyaallah kita dapat menghadapinya dengan selamat. Rosulullah berpesan kepada kita semua lewat sabdanya:
الصيام جنة, فاذا صام احدكم فلا يرفث ولا يجهل وان امرؤ قاتله او شاتمه فليقل اني صائم, اني صائم, مرتين.
Artinya: puasa adalah benteng, maka jika salah satu di antara kalian sedang berpuasa maka janganlah berbicara kotor & janganlah berbuat bodoh. & apabila seseorang bermahsud mencelakaimu & menghujatmu maka katakanlah seungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku sedang berpuasa(dua kali)
بارك الله لي ولكم في القراءن العظيم. ونفعني واياكم بما فيه من الايات والذكر الحكيم. انه هو الغفور الرحيم.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يا ايها الذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
وقل رب اغفر وارحم وانت ارحم الراحمين
Disampaikan oleh: Nurul Asyhar dimasjid jami’ “Almuttaqien” saat hutbah jum’ah. 20-07-12.

Jumat, 13 Juli 2012

Mengapa Harus bermadzhab


1-    Mengapa dalam memutuskan masalah kita harus mengikuti para imam, bukan langsung dari al-qur’an sendiri? Padahal bisa dikatakan kalau para imam tersebut sering berbeda pendapat. Selain itu, kita juga sudah berpegang teguh pada al-qur’an.
Jawaban: dalam memutuskan masalah kita tidak harus mengikuti imam tertentu, Kecuali kalau kita tidak mampu untuk memutuskan masalah tersebut dengan cara mencarinya sendiri dalam alquran & alhadist. Karna tak semua hukum terpampang jelas dalam alqur’an & alhadist. Satu conto konkrit, tolong anda sebutkan keterangan dalam alquran atau hadist, bahwa sholat dzuhur itu 4 rokaat. Saya yaqin anda & siapaun tak akan mampu menjawab. Jika anda menjawab rosulullah bersabda: “sholatlah sebagaimana kamu melihat aku sholat” dan sholat dzuhur beliau itu 4 rokaat. Aku tanya pada anda: pernahkah anda melihat rosulullah sholat??? Jawabannya pasti anda tahu karna anda mengikuti penjelasan orang ‘alim kan...  Oleh karnanya saat kita tidak tahu akan hukum tentang sesuatu kita harus mengikuti pendapat imam yang lebih tahu untuk kita ikuti. Dan perlu diketahui bahwa mengikuti seorang imam yang lebih tahu disaat kita tidak tahu, hukumnya adalah wajib. Karna itu adalah perintah Allah dalam alquran. Allah berfirman:
 فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُون
Artinya: “Bertanyalah kalian semua kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.” Q.S. an-Nahl: 43: selain itu mengikuti seorang imam itu sama halnya dengan mengikuti alquran karna penjelasan yang beliau sampaikan itu bersumber dari alquran.
          Mengenai mengikuti alquran secara langsung tidak semua orang mampu untuk itu. Karna dalam memahami alquran sebelum mengikutinya membutuhkan banyak memahami ilmu yang lain seperti ilmu badi’, ilmu mantek, ilmu balaghoh, ilmu lughot serta masih banyak lagi. Kita lihat saja sejarah. Anda tentu tahu bahwa rosulullah adalah orng yang menerima wahyu alquran, juga orang yang pertama kali mengikuti dan mengamalkan alquran. namun apa rosulullah memahami alquran itu sendirian? Jawabnya tentu “TIDAK”. Rosulullah sebagai pembawa alquran, dalam memahaminya saja butuh bimbingan dari Allah baik secara langsung maupun melalui Jibil.a.s. Para sahabat dalam memahami alquran butuh bimbimgan rosulullah. Berikutnya generasi tabi’in, para tabi’in dalam memahami alquran butuh bimbingan para sahabat. Hingga sampailah para imam & para ulama’, mereka semua dalam memahami alquran butuh bimbingan guru-gurunya yang kalau di telusuri secara berantai maka bimbingan itu akan berpusat kepada rasulullah dari Jibril dari Allah. Sekarang cobalah kita bertanya kepada diri sendiri & semua orang disekitar kita, siapa kiranya diantara kita yang mampu memahami alquran lalu mengikutinya secara otodidak??? Jawabnya tentu “TIDAK ADA”. Oleh karna itulah mengikuti pendapat para imam lebih mudah untuk kita semua yang yang belum mampu memahami alquran sendiri(tanpa mengikuti imam).
          Mengenai perbedaan pendapat para imam, itu adalah hal yang wajar & tidak dilarang oleh agama selama perbedaan itu tidak pada hal-hal yang bersifat prinsipil dalam agama(ushul). Karna perbedaan pendapat itu memang sudah dikenal sejak awal islam bahkan diketahui oleh rosulullah. Para sahabat sebagai murid rosulullah langsung juga sering beda pendapat. Bahkan rosulullah sendiri melegalkan perbedaan pendapat tersebut. Rosulullah bersabda:
  من حديث ابن عباس مرفوعا اختلاف أصحابي رحمة
Dari ibnu abbas secara marfu’ dari rosulullah: perbedaan sahabatku adalah rahmat. HR.Baihaqi. Sesuai sabda nabi perbedaan pendapat adalah rahmat, maka perbedaan para imam justru lebih memudahkan kita untuk mengikuti pendapat yang paling cocok untuk kondisi kita. Alhasil islam memprbolehkan beda pendapat selama pendapat-pendapat tersebut memiliki dasar dari alquran atau hadist dan diambil dengan pemahaman yang tepat & benar. Hanya saja islam tidak mengajarkan menyesatkan orang lain ketika tidak sependapat.
          Masalah kata-kata pertanyaan anda di atas “Selain itu, kita juga sudah berpegang teguh pada al-qur’an” saya jadi ingin bertanya kepada anda. Seberapakah perbuatan anda sesuai dengan alquran? Sudahkah anda menjauhi ma’siat sesuai perintah alquran? Sudahkah anda taat beribadah sebagaimana perintah alquran? Lalu sudah pantaskah anda mengaku berpegang teguh dengan alquran? Kita memang harus berpegang teguh dengan alquran, namun mengkuti pendapat seorang imam bukan berarti kita tidak mengikuti alquran. Karna pendapat para imam hasil pemahaman dari alquran dan juga tidak bertentangan dengan alquran. Dengan demikian, maka mengikuti pendapat imam itu sama halnya dengan mengikuti alquran. Wallahu a’lam...

2-    Apa dalam memilih seorang imam kit harus selalu mengikuti imam yang sebelumnya telah diikuti oleh orang tua & sesepuh kita? Apalagi ketika masih bayi, apa seorang bayi telah dikatakan mengikuti imam padahal dia tidak tahu apa-apa? Lagi pula, maaf, belum tentu imam yang diikuti orang tua & sesepuh kita itu benar. Apalagi banyak perbedaan diantara imam tersebut.
Jawaban: dalam memilih seorang imam kita tidak harus mengikuti imam yang telah diikuti oleh orang tua & sesepuh kita. Namun kita wajib memilih imam yang pendapatnya tidak menyalahi alquran & alhadist, dan juga tidak bertentangan dengan ajaran rasulullah & para sahabat. Ada hal yang perlu saya sampaikan kepada anda bahwa akhir-akhir ini gerakan anti madzhab(anti mengikuti ulama’) menjamur. Mereka sering mengkritik apa yang telah dibenarkan para imam jaman dahulu, seperti mengharamkan ziarah kubur, tawasshul, yasinan, peringatan maulid nabi & semacamnya. Dalam membenarkan pendapatnya mereka juga mengutip ayat alquran juga hadist. Namun tahukah anda, jika mereka sebenarnya belum ahlinya untuk memahami alquran secara langsung karna belum menguasai ilmu-ilmu terkait lainnya. Oleh karnanya apa yang mereka sampaikan hampir 100% bertentangan dengan apa yang telah disampaikan para imam jaman dahulu(salaf) seperti Imam Syafi’i, Imam Chanafi, Imam Maliki & Imam Hambali.
           Anak yang masih bayi belum mengikuti imam siapaun. Karna dia belum kena kuwajiban apa-apa. Termasuk wajibnya mengikuti pendapat ulama’/imam. Karna wajibnya mengikuti ulama’ atau imam itu bagi orang dewasa yang tidak mampu memahami hukum-hukum yang terkandung dalam tiap kata & ayat yang ada pada alquran dengan benar.
           Mengenai para imam belum tentu benar, memang seperti itulah para imam yang notabenenya manusia biasa yang tak luput dari hilaf & salah. Namun apakah jika anda mengikuti alquran secara langsung dengan pemikiran anda, andalah yang pasti benar? Ataukah pendapat selain para imam itulah yang pasti benar? Tentu jawabnya adalah “TIDAK JUGA”. Perlu anda tahu bahwa alquran memang pasti benar, namun pemahaman manusia terhadap alquran belum tentu benar. Apalagi jika memahaminya tidak didukung dengan keilmuan yang memadai, maka bisa di pastikan dia akan salah dalam memahami alquran. Perlu saya sampaikan juga disini, bahwa para imam yang sudah memiliki keilmuan yang memadai dalam memahami alquran dia akan tetap mendapatkan pahala sekalipun dalam menyimpulkan penjelasan yang mereka fahami dari alquran terjadi kesalahan. Hal ini sesuai dengan sabda nabi:
الإبانة الكبرى لابن بطة  - ج 2 / ص 213
حدثنا أبو بكر عبد الله بن محمد بن زياد النيسابوري ، قال : حدثنا محمد بن يحيى ، قال : حدثنا عبد الرزاق ، قال : أخبرنا معمر ، والثوري ، عن يحيى بن سعيد ، عن أبي بكر بن محمد ، عن أبي سلمة ، عن أبي هريرة ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « إذا اجتهد الحاكم فأصاب فله أجران اثنان ، وإذا اجتهد فأخطأ فله أجر واحد»
 Artinya: bercerita hadist pada kami Abu Bakar Abdullah bin Muhammad bin Ziyad Annaisaburi, beliau berkata: bercerita hadist pada kami Muhammad bin Yahya, beliau berkata: bercerita hadist pada kami Abdur Rozzaq, beliau berkata: memberitahu hadist pada kami Ma’mar & Assauriy, dari Yahya bin Sa’id, dari Abi Bakar bin Muhammad, dari Abi Salamah, dari Abi Hurairah, beliau berkata: rasulullah saw bersabda:« ketika seorang hakim(orang yang bijak bersungguh-sungguh dalam memahami alquran) kemudian dia benar, maka dia mendapatkan dua pahala. Dan apabila dia sungguh-sungguh kemudian dia salah, maka dia mendapatkan satu phala». Dua pahala bagi yang benar itu adalah pahala kesungguhannya & pahala kebenarannya. Sedangkan satu pahala bagi yang salah adalah pahala kesungguhannya saja.
           Mengenai banyaknya perbedaan pendapat ulama’ saya rasa sudah terwakili pada soal nomer satu bagian ahir. Silahkan anda membacanya kembali.
 Wallahu a’lam...

3-    Mengapa para imam sering beda pendapat? Padahal beliau-beliau tahu bahwa kuncinya ada pada alquran & alhadist.
Jawaban: jika anda tanya mengapa, maka jawabnya perbedaan pendapat tersebut memiliki beberapa faktor. Di antaranya: para imam meiliki cara berfikir yang berbeda dalam memahami alquran, situasi kondisi & lingkungan yang berbeda antara imam satu dengan imam yang lain, kapasitas keilmuan para imam yang berbeda meskipun secara garis besar mereka sama-sama ahlilnya. Satu contoh begini, ada seorang guru yang sedang mengajar berkata pada muridnya yang nakal bernama Zaid, hai Zaid! Berdiri! Maka kata-kata pak guru ini memiliki beberapa pemahaman yang mungkin tidak bisa kita salahkan:
1-    Zaid harus berdiri dan tidak boleh duduk sebelum pak guru menyuruhnya duduk sekalipun pelajaran sudah selesai & pak guru keluar dari ruang kelas. Karna pak guru menyuruh berdiri tampa menyebutkan batas waktu.
2-    Zaid harus berdiri dan diperbolehkan duduk jika pelajaran sudah selesai,       meskipun pak guru tidak menyuruhnya duduk. Karna  begitulah yang sesuai dengan kebiasaan secara umum.
3-    Zaid harus berdiri dan boleh duduk setelahnya, meskipun berdirinya hanya sebentar & tidak disuruh duduk oleh pak guru. Karna perintah dari pak guru intinya adalah Zaid harus melakukan berdiri. Sedangkan dengan berdirinya Zaid meskipun hanya sebentar berarti Zaid telah melakukan perintah tersebut.
Cobalah anda nilai sekarang, antara 3 pemahaman di atas manakah pemahaman yang salah & apa alasanmu menyalahkan. Lalu sebutkan mana pemahaman yang benar & sebutkanlah alasanmu membenarkan. Seperti perbedaan pemahaman pada kata-kata pak guru diatas, begitulah sedikit gambaran ilustrasi para imam mengalami perbedaan pemahaman & pendapat dalam memahami ayat alquran & hadist yang sama.
           Mengenai alquran & alhadist sebagai kunci setiap permasalahan, para imam tahu akan itu. Bahkan kita yang bodoh juga tahu. Namun justru dari ayat alquran & hadist yang bersifat umum & tidak mengikat hingga ahirnya terjadi beberapa pemahaman(multi tafsir). Dari situlah Allah mengajarkan kepada hambanya agar mau bertukar pendapat(bermusyawarah), saling merhargai pendapat, bisa menerima perbedaan pendapat hingga perbedaan prinsip, yang kesemuaannya sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat yang majmu’ dan memiliki kultur budaya & cara pandang yang berbeda. Oleh karnanya seperti yang tertulis dalam syarah shoheh buhoriy nabi bersabda:
شرح النووي على مسلم - (ج 6 / ص 27)
 قَالَ الْخَطَّابِيُّ : وَقَدْ رُوِيَ عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : " اِخْتِلَاف أُمَّتِي رَحْمَة " فَاسْتَصْوَبَ عُمَر مَا قَالَهُ
Artinya: Alkhotobiy(seorang ahli hadist) berkata: dan sungguh diriwayatkan dari nabi saw sesungguhnya beliau bersabda: “perbedaan umatku(ulama’ mujtahid/imam) adalah rahmat” dan Umar  membenarkan penyampaian tersebut.
 Wallahu a’lam...